setajam karang di lautan lepas
sedingin angin di dermaga ku berdiri
menanti menghitung hari hari ku menunggu
hari-hari lalu tak bisa diputar
hari-hari esok tak bisa di tebak
bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya
bagai jalan yang tertutup kabut tebal
menghalangi pandangan
apakah turunan atau tanjakan selanjutnya
tak ada yang tau
yang jelas harus selalu ada bahan bakar yang
membakar jiwa
tak ada pemberhentian di tengah jalan
setebal tebalnya kabut pasti akan
menemukan seberkas cahaya yang
menunjukkan jalan itu ...
*ditulis setelah selesainya hujan ..
##tolong jangan ambil apapun dr poem daily, puisi dilindungi hak cipta.
Komentar
Posting Komentar